Dari sahabat menjadi pacar sudah biasa.
Bagaimana kalau dari sahabat menjadi suami? Mengapa tidak? Latar
belakang persahabatan yang tulus antara pria dan wanita merupakan modal
berharga untuk membina pernikahan. Ada beberapa keuntungan jika Anda
menikah dengan sahabat.
1. Sudah Sangat Tahu Sifat dan Kebiasaan Masing-Masing
Masa-masa penyesuaian diri di awal pernikahan merupakan periode krusial. Banyak ranjau yang siap meledakkan sebuah pernikahan yang relatif masih rapuh. Serapat apapun kita menyembunyikan sifat-sifat jelek di hadapan pasangan, setelah hidup bersama dalam ikatan pernikahan, hal itu akan terlihat dengan sendirinya. Tak jarang istri maupun suami terkaget-kaget menemukan sifat dan kebiasaan pasangan mereka yang sebelumnya tidak mereka ketahui.
Jika sudah menjadi sahabat sebelum menikah, masa penyesuaian di awal pernikahan tidak menjadi masalah besar sebab sudah sangat tahu sifat dan kebiasaan masing-masing.
2. Tidak Perlu Jaim
Biasanya kita sudah tahu latar belakang sahabat kita, seperti tentang keluarganya, status sosialnya, serta kondisi ekonominya. Bagaimana pun keadaannya kita sudah nyaman dengan dia sehingga menjalin persahabatan.
Karena itu, bila menikah dengan sahabat, kita tak perlu jaim alias jaga image. Hal itu membuat Anda lebih santai menjalani pernikahan karena tidak ada lagi yang perlu disembunyikan atau harus bersandiwara agar terlihat hebat di depan pasangan dan keluarganya.
3. Mertua Bukan Masalah
Kalau orang tua Anda tak keberatan Anda bersahabat dengan seseorang, hampir pasti orang itu memang cocok di hati mereka. Bahkan tak jarang orang tua yang menganggap sahabat anaknya sebagai anak sendiri. Anda pun sudah cukup mengenal tabiat orang tua sahabat, termasuk nilai-nilai yang mereka anut. (f)
1. Sudah Sangat Tahu Sifat dan Kebiasaan Masing-Masing
Masa-masa penyesuaian diri di awal pernikahan merupakan periode krusial. Banyak ranjau yang siap meledakkan sebuah pernikahan yang relatif masih rapuh. Serapat apapun kita menyembunyikan sifat-sifat jelek di hadapan pasangan, setelah hidup bersama dalam ikatan pernikahan, hal itu akan terlihat dengan sendirinya. Tak jarang istri maupun suami terkaget-kaget menemukan sifat dan kebiasaan pasangan mereka yang sebelumnya tidak mereka ketahui.
Jika sudah menjadi sahabat sebelum menikah, masa penyesuaian di awal pernikahan tidak menjadi masalah besar sebab sudah sangat tahu sifat dan kebiasaan masing-masing.
2. Tidak Perlu Jaim
Biasanya kita sudah tahu latar belakang sahabat kita, seperti tentang keluarganya, status sosialnya, serta kondisi ekonominya. Bagaimana pun keadaannya kita sudah nyaman dengan dia sehingga menjalin persahabatan.
Karena itu, bila menikah dengan sahabat, kita tak perlu jaim alias jaga image. Hal itu membuat Anda lebih santai menjalani pernikahan karena tidak ada lagi yang perlu disembunyikan atau harus bersandiwara agar terlihat hebat di depan pasangan dan keluarganya.
3. Mertua Bukan Masalah
Kalau orang tua Anda tak keberatan Anda bersahabat dengan seseorang, hampir pasti orang itu memang cocok di hati mereka. Bahkan tak jarang orang tua yang menganggap sahabat anaknya sebagai anak sendiri. Anda pun sudah cukup mengenal tabiat orang tua sahabat, termasuk nilai-nilai yang mereka anut. (f)
0 comments:
Post a Comment