5 Hal yang Bisa Dihemat untuk Menekan Bujet Pesta Pernikahan
Menyusun biaya untuk pesta pernikahan memang sulit. Menyesuaikan keinginan dengan bujet yang ada seringkali membuat Anda stres. Tetapi jangan dulu khawatir. Dikutip dari suite 101, ada beberapa cara untuk menghemat biaya pernikahan, salah satunya dengan menekan biaya pada lima hal ini.Bunga
Pemakaian bunga untuk dekorasi bisa membuat biaya pernikahan Anda membengkak. Kini Anda bisa menghemat pemakaian bunga dengan mengganti detail pernikahan. Misalnya dengan kain-kain warna-warni, lampion, lampu-lampu kecil dan sebagainya. Jika tetap ingin memakai bunga, pastikan bunga tersebut tidak langka, sehingga harganya lebih terjangkau.
Venue
Sesuaikan tempat menikah Anda dengan jumlah undangan. Lokasi juga perlu diperhatikan. Jangan memaksakan diri untuk menyewa gedung-gedung pernikahan yang sangat mahal. Karena gedung yang biasa-biasa saja juga bisa tampak indah dengan konsep dekorasi yang benar. Pastikan juga gedung yang Anda pilih memiliki rekanan dengan vendor lain, seperti dekorator dan katering. Karena jika tidak, ada biaya ekstra untuk memasukkan vendor pilihan Anda.
Musik
Anda tak perlu menyewa band dengan piano klasik, saxophone dan biola. Untuk menghemat biaya, alunan musik akustik pun cukup membuat suasana pesta semakin romantis. Selain itu, soundsystem yang Anda perlukan pun tak terlalu rumit, sehingga dapat menghemat biaya. Mau yang lebih murah lagi? Menggunakan CD yang berisikan lagu-lagu cinta atau lagu adat juga bisa jadi pilihan.
Kartu Undangan
Undangan bisa menjadi salah satu hal yang bisa membuat bujet Anda membengkak. Untuk itu, pilihlah undangan yang unik namun tidak memiliki terlalu banyak detail. Misalnya, pilih material kartu yang murah atau, hindari menggunakan aksesori seperti pita, renda atau warna tindat berkilauan. Boleh saja Anda memilih kartu yang mahal, namun ingat undangan yang sudah tak terpakai biasanya akan berakhir di tempat sampah.
Souvenir
Sama seperti kartu undangan, souvenir pun juga bisa membuat bujet lebih besar dari yang diperkirakan. Kuncinya, pilih souvenir yang terjangkau namun memiliki manfaat. Contoh yang paling umum adalah, kartu ucapan kosong dan kipas. Jika ingin souvenir yang unik namun tidak terlalu mahal, Anda bisa memilih gula-gula seperti coklat atau permen lolipop.
Alasan Mengapa Anda Sebaiknya Menikah di Umur 25
Pernikahan adalah salah satu momen bahagia dan juga menakutkan bagi beberapa wanita. Seiring dengan perkembangan zaman yang menuntut penyetaraan antara gender, banyak wanita yang menolak untuk menikah karena alasan karir. Namun, usia adalah segalanya.Ketika pria dan wanita berkomitmen untuk mengikat janji setia, ada beberapa pertimbangan yang harus dipertimbangkan dengan matang, salah satunya adalah masalah usia. Mungkin banyak dari Anda yang tidak menganggap usia menjadi sebuah masalah besar. Namun, ada beberapa alasan penting mengapa menikah diusia 25 tahun itu tepat untuk dilakukan. Simak alasannya dibawah ini, seperti dikutip dari Bold Sky.
1. Perencanaan yang Matang
Jika menikah diusia 20-30 tahun, maka Anda tidak memilki banyak waktu untuk merencanakan segala sesuatu. Anda akan berada di bawah tekanan untuk memiliki keturunan, setelah itu setiap waktu akan sibuk untuk mengurus keluarga. Sedangkan bila menikah diusia 25 tahun, Anda akan memiliki awal tahun pernikahan yang dapat dinikmati berdua bersama suami serta dapat mengejar karir sesuai dengan keinginan.
2. Menikah itu Menyenangkan
Berada diusia 25 tahun merupakan masa peralihan dari Anda yang masih memiliki jiwa kanak-kanak menjadi seseorang yang lebih dewasa. Percampuran ini akan menjadi hal yang menyenangkan untuk dijalani bersama suami. Dengan emosi Anda dan pasangan yang masih meledak-meledak, akan menjadi sebuah pembelajaran untuk menanganinya.
3. Usia Produktif
Dari dua alasan diatas, ini adalah alasan mengapa Anda harus menikah diusia 25 tahun, salah salah satunya yaitu usia yang produktif. Tidak hanya pada kegiatan sehari-hari tetapi organ kewanitaan Anda telah berkembang secara sempurna. Tubuh muda yang aktif secara sal akan sangat membantu Anda untuk merencanakan kehamilan.
Ragu Menjelang Hari Pernikahan? Ini Cara Menanganinya
Pernikahan adalah momen besar yang diharapkan terjadi sekali seumur hidup. Namun mendekati momen pernikahan, keraguan biasanya muncul. Anda pun mulai mempertanyakan apakah dia pria yang benar-benar tepat, atau perasaan takut kehilangan kebahagiaan menikmati 'me time' saat sudah menikah.Seperti yang dikutip dari Ezine Article, ada beberapa alasan di balik rasa ragu Anda itu. Pertama, karena stres yang mendera ketika persiapan hari pernikahan. Begitu banyak yang dilakukan untuk hari besar itu menyebabkan ketegangan, dan kecemasan yang berlebihan.
Menjelang hari pernikahan, banyak pasangan yang mulai berpikir mengenai arti kata 'selamanya'. Mereka sadar hidup akan berubah drastis ketika janji diikrarkan dan mendadak tidak yakin apakah mereka siap untuk selalu hidup bersama selamanya.
Untuk mengatasinya, berhenti sejenak dari seluruh persiapan dan ambil paket perawatan spa atau liburan dengan sahabat terdekat. Pijatan dan relaksasi akan membantu pikiran Anda lebih tenang dan bisa berpikir jernih lagi. Tanamkan dalam pikiran, jika Anda benar-benar tidak siap dengan keputusan besar tersebut, Anda tidak akan mungkin bisa mengatakan 'iya' saat pasangan melamar dulu.
Untuk membuat pernikahan berjalan baik, pastikan Anda benar-benar mencintainya. Menikahi orang yang tidak dicintai adalah kesalahan besar, dan tentunya tidak akan adil bagi calon suami Anda. Ketika Anda mulai merasa ragu terhadap pasangan, duduk dan bicarakanlah segala hal yang mengganjal di pikiran dengan calon suami, karena sebenarnya ia juga merasakan hal yang sama.
Banyak hal yang bisa dibantu keluarga dan teman terdekat, namun mengobrol secara intim dengan pasangan akan membuat Anda lebih tenang dan meredam ketakutan Anda. Tak perlu membicarakan persiapan pernikahan yang membuat stres, berbincang hal yang lebih ringan seperti liburan dan bulan madu atau petualangan seru yang bisa dilakukan bersama setelah menikah, justru akan membuat hubungan Anda dan pasangan lebih kuat lagi.
4 Masalah Jelang Pernikahan yang Bisa Jadi Tanda Ketidakcocokan
Mengatur pesta pernikahan bukanlah perkara yang mudah. Menyatukan dua kepala untuk menghasilkan sebuah acara yang berkesan memerlukan kesabaran ekstra. Pertengakaran yang acap kali terjadi menjelang hari-H, terkadang bisa menjadi bibit-bibit perpisahan.Samantha Goldberg, seorang wedding planner yang telah mengatur ratusan pernikahan bisa melihat pernikahan mana yang akan bertahan lama, berdasarkan pengalamannya. Dalam wawancaranya dengan Cosmopolitan AS, ia menyimpulkan bahwa banyak tindakan, yang terlihat sepele, adalah sebuah cikal bakal dari sebuah perceraian. Menurut Samantha ada empat tanda-tanda umum yang bisa membuat sebuah pernihakan berakhir di meja hijau. Ini dia!
1. Mempelai Wanita Mengambil Alih Keputusan
Kenyataannya saat ini banyak mempelai wanita yang selalu tertarik pada rangakaian persiapan penikahan. Tetapi bila Anda menolak untuk berbagi pendapat dengan pasangan untuk hal kecil, seperti memilih kue pernikahan maka itu bisa menjadi pertanda buruk. Menurut Samantha pasangan seperti ini pada dasarnya tidak mampu mengambil keputusan bersama. Walaupun banyak dari Anda yang mengatakan bahwa pria tidak mengerti hal-hal berbau pernikahan, tetapi ada baiknya berikan mereka beberapa bagian untuk diurus, seperti dokumentasi atau memilih band pengisi acara.
2. Orangtua Mempelai Pria yang Mendominasi
Sebagian besar mempelai wanita suka melibatkan ibunya dalam pra-pernikahan. Tetapi terkadang, ibu dari pasangan Anda ingin pula turut serta dalam setiap detail pernikahan. Dalam sebuah kondisi yang pernah dialami Samantha adalah ketika ibu dari pihak pria mendominasi untuk menentukan apa yang akan dilakukan. Ini merupakan tanda bahwa si pria masih dibawah kendali sang ibu.
3. Mempelai Wanita Menghabiskan Uang Untuk Gaun Pernikahan
Samantha juga mengungkapkan tentang pengalamannya menghadapi klien prianya yang sangat marah karena mengetahui uang tabungan bersama telah habis untuk sebuah gaun pernikahan rancangan desainer terkenal. Sampai sekarangpun ia masih tidak bisa melupakan ekspresi kemarahan dari calon mempelai pria. Hal ini merupakan ciri bahwa si calon mempelai wanita tidak mengkompromikan dan menghormati calon suaminya. Menurutnya banyak dari mereka yang terus berdebat dan akhirnya berpisah.
4. Bertengkar di Tempat Umum
Meskipun dua sejoli yang ingin mengikat janji suci amat saling mencintai, tetapi tetap saja segala persiapan pernikahan dapat menyebabkan pertengkaran. Bila adu argumen terjadi dimuka umum, ini bisa menjadi tanda kurangnya rasa menghormati satu sama lain
3 Alasan Pesta Pernikahan Sebaiknya Dibuat Sederhana
Menggelar pesta pernikahan tak harus selalu dengan konsep yang megah dan mengundang ribuan orang. Lihat saja pasangan Natalie Portman dan Benjamien Millepied yang mengadakan pesta pernikahan 'rahasia' yang sederhana.Selain karena lebih intim, ada beberapa alasan lain mengapa Anda sebaiknya memilih pesta pernikahan yang sederhana dan tdak terlalu digembar-gemborkan. Seperti yang dikutip dari Your Tango, ini dia alasannya.
1. Tak Ada Drama
Mempersiapkan pesta pernikahan selalu identik dengan drama. Baik karena vendor perkawinan, pemilihan konsep adat, hingga warna gaun untuk para pengiring pengantin. Tak jarang Anda memaksakan kehendak diri atau malah, melupakan pernikahan impian hanya karena ingin menyenangkan hati orang lain. Dengan menggelar pesta pernikahan 'rahasia' artinya, Anda dan pasangan jadi lebih fokus dengan keinginan serta inti dari pernikahan itu sendiri.
2. Berkurangnya Bujet
Berapapun jumlah tamu yang datang, pernikahan Anda tetap merupakan acara yang besar dan penting. Memasukan teman dan keluarga yang tidak pernah Anda temui selama beberapa tahun ke dalam daftar tamu, hanya akan membuat bujet bengkak. Sebaliknya, dengan tamu undangan yang sedikit, Anda bisa menyisakan uang yang nantinya dapat dialokasikan untuk perjalanan bulan madu yang istimewa.
3. Sangat Romantis
Mengapa? Karena pernikahan 'rahasia' itu berbeda dari yang lainnya. Belakangan ini banyak pengantin yang memposting foto pernikahannya ke akun Instagram atau Twitter, bahkan tepat seusai acara pemberkatan. Semuanya tentang berbagi cerita dan juga, pamer.
Dengan tidak membagi segala hal tentang hari spesial Anda dengan pasangan yang dicintai, artinya Anda tidak lagi menjadi seorang yang egois. Anda tak ingin membiarkan orang asing di internet 'ikut campur' dalam acara yang paling sakral, serta menyimpannya hanya untuk Anda dan pasangan. Adakah yang lebih romantis dari hal itu?
5 Perilaku & Pemikiran yang Bisa Memicu Orang Berselingkuh
Hadirnya orang ketiga tidak selalu menjadi penyebab utama terjadinya perselingkuhan. Ada beberapa perilaku serta pemikiran yang ternyata juga bisa memicu seseorang untuk mendua. Seperti yang dikutip dari Ezinearticle, berikut lima hal yang dapat membahayakan pernikahan.1. Melampiaskan Ego
Saat Anda sudah lama tidak 'beredar' dan keadaan di rumah tidak lagi sesempurna saat awal pernikahan, secara tak sadar Anda akan mulai menggoda orang lain. Hal itu dilakukan sekedar untuk melampiaskan ego agar merasa lebih dihargai. Tetapi meningkatkan ego dengan melontarkan percakapan yang 'menjurus' dengan seseorang selain pasangan, hanyalah tinggal hitungan waktu sampai akhirnya Anda berselingkuh.
2. Berasumsi Pasangan Tidak Mengerti Anda
Banyak pasangan yang sebenarya tidak memliki kesamaan tetapi mengenyampingkan hal itu dan memutuskan untuk menikah. Pernikahan yang harmonis bukan tentang kesempurnaan tetapi mengenai kedua pasangan yang selalu mencoba untuk menjadi terbaik. Jika selalu tertanam dalam pikiran bahwa 'Anda dan pasangan tak memiliki koneksi dan kesamaan', maka bukan tak mungkin Anda akan tergoda untuk berselingkuh saat menemukan seseorang yang dirasa 'sama'.
3. Jarang Menghabiskan Waktu Bersama Pasangan
Bahkan pernikahan yang harmonis bisa berada pada 'ujian berat' ketika salah satu pasangan berada jauh dari rumah karena alasan pekerjaan. Jika Anda merasa lelah setelah bekerja dan ingin melepaskan penat bersama teman, hal yang sebaiknya dilakukan adalah segera pulang ke rumah dan 'bermanja-manja' dengan pasangan. Semakin sering Anda berada jauh dari pasangan, semakin besar pula keingingan untuk berselingkuh.
4. Anda Menyimpan Dendam
Selalu akan ada perkelahian dalam sebuah pernikahan, jika Anda memilih untuk menyimpan perasaan dalam hati mengenai ketidak sukaan pada pasangan karena perbuatan atau omongannya. Perselingkuhan merupakan hal yang mudah untuk dilakukan jika Anda bisa membuat daftar mengenai 'kesalahan' pasangan. Daftar yang panjang, buat Anda berpikir untuk mencari orang lain yang lebih baik.
5. Membiarkan Pasangan Berpenampilan Tak Menarik
Banyak pasangan yang mengatakan bahwa 'akan menerima si dia apa adanya' ketika di awal masa pernikahan. Tetapi masihkah Anda menerima jika pasangan berubah gemuk, rambut tidak tertata dan sering mengenakan baju longgar yang lusuh? Keinginan seksual adalah hal yang manusiawi. Walau Anda mencoba untuk menghiraukannya, senyuman dari pria berpenampilan menarik bisa buat Anda terobsesi dengannya, sehingga membua Anda terus memikirkan hubungan 'serius' sampai benar-benar memiliki si pria tersebut.
10 Tanda Wanita yang Belum Siap Menikah
Apa Anda sudah merencanakan pernikahan? Sebelum menyelesaikan segala urusan serta biaya untuk menikah, tanyakan kepada diri sendiri sudah siapkah Anda menjalani kehidupan rumah tangga. Oleh karena itu, ada tanda-tanda yang perlu dipikirkan untuk meyakinkan Anda. Dikutip dari Essence, inilah sepuluh tanda Anda belum siap menikah dengan pasangan.1. Lebih Peduli dengan Pesta Pernikahan daripada Kesiapan Anda Menikah
Tidak sedikit wanita yang lebih peduli dengan pesta pernikahan daripada mempertimbangkan kesiapan Anda untuk membina rumah tangga. Jika Anda begitu memperhatikan detail dari pesta, tapi tidak mementingkan rencana setelah menikah, berarti Anda termasuk wanita yang belum siap berkeluarga.
2. Belum Percaya Sepenuhnya dengan Pasangan
Kepercayaan sangat penting dalam menjalani hubungan asmara, apalagi kalau sudah menikah. Maka dari itu, kalau Anda belum percaya sepenuhnya dengan pasangan, berarti Anda belum siap membangun keluarga. Sebaiknya, tetap berpacaran hingga benar-benar yakin dia yang terbaik untuk Anda.
3. Belum Lama Menjalin Hubungan Asmara
Penelitian menunjukkan kalau perceraian lebih banyak dialami oleh pasangan yang terlalu cepat menikah padahal belum lama menjalin hubungan. Maka dari itu, sebaiknya mengenal lebih dalam baik-buruknya pasangan baru merencanakan pernikahan karena menikah bukanlah sebuah permainan.
4. Tidak Bisa Menyayangi Anak Pasangan
Jika Anda menjalin cinta dengan pasangan yang sudah memiliki anak, pikirkan lagi apakah Anda dapat menerima mereka menjadi anak sendiri. Jika ragu bahkan tidak bisa, itu menunjukkan kalau Anda memang tidak siap membangun keluarga dengan si dia yang telah single parent.
5. Tidak Siap Berkompromi
Kalau Anda tidak siap berkompromi, kemungkinan besar Anda tidak siap menikah. Anda tidak akan memiliki rumah tangga yang harmonis kalau masih saling mementingkan ego masing-masing. Jadi sebaiknya, pikirkan kembali untuk menikah bila Anda belum bisa menyatukan perbedaan kalian.
6. Tertekan
Apakah Anda menikah karena faktor tertentu? Jika iya, berarti Anda belum siap membangun sebuah keluarga. Pernikahan didasari oleh cinta serta keyakinan Anda dan pasangan. Jangan menikah hanya karena tuntutan atau dipaksa sehingga membuat hidup Anda tidak bahagia. Maka dari itu, evaluasi kembali hubungan kalian sebelum merencanakan pernikahan.
7. Tidak Merasakan Cinta dengan Pasangan
Dalam bukunya yang berjudul 'The 5 Love Languages', Dr. Gary Chapman, mengungkapkan kalau Anda tidak dapat merasakan cinta dengan pasangan berarti perasaan tersebut perlu dievaluasi. Tanyakan pada hati Anda, apakah benar-benar mencintainya? Jika memang mencintai si dia, pasti Anda dapat merasakan getaran lebih terhadap pasangan. Sebelum Anda yakin, jangan merencanakan pernikahan lebih awal.
8. Lebih Banyak Pengeluaran
Apa Anda pernah bertanya kepada diri sendiri kalau tabungan selalu habis setelah menjalin hubungan dengan si dia? Bukan berarti Anda matre, tapi materi cukup penting dipertimbangkan. Apabila Anda merasa sang kekasih perhitungan atau jarang mau mengeluarkan uang dalam hubungan kalian, mungkin lebih baik tidak merencanakan pernikahan terlebih dahulu. "Lebih baik Anda hidup sendiri tapi bahagia, daripada bersama orang lain tapi malah 'sakit'," ujar Dr. Phil, seorang psikolog asal Amerika Serikat.
9. Masih Punya Banyak Pilihan
Sebelum menikah, Anda belum yakin kalau dia adalah calon pendamping hidup selamanya. Anda masih membayangkan bisa mendapatkan yang lebih baik dari pasangan sekarang. Jika masih ragu, itu salah satu tanda Anda tidak siap nikah. Sebaiknya, mantapkan keyakinan diri sendiri bahwa pasangan adalah jodoh Anda.
10. Hubungan Belum 'Kuat'
Anda belum siap menikah jika hubungan yang dijalin bersama pasangan belum 'kuat'. Kuat dalam arti sukses membangun komunikasi yang baik serta menyelesaikan segala masalah yang ada. Hal ini terkait dengan pribadi masing-masing. Kepribadian merupakan hal yang tidak dapat diubah karena sudah terbentuk sejak kecil.
9 'Kualitas' yang Diinginkan Pria dari Wanita
'Kualitas' apa yang sebenarnya pria inginkan dari wanita? Mungkin Anda suka merasa bingung dengan sikap pria yang jarang mengungkapkan perasaannya melalui kata-kata. Oleh sebab itu, ada baiknya Anda menyimak sembilan 'standar kualitas' berikut yang diharapkan oleh pria seperti yang dilansir dari Essence.1. Kejujuran
Katakan yang sejujurnya apa yang Anda inginkan kepada pasangan. Lebih terbuka mengenai apa yang Anda perlukan, inginkan, hingga harapan Anda dalam hubungan kalian kepada pasangan. Pria lebih menghargai wanitanya jujur daripada harus berpura-pura menjadi orang lain demi menyenangkan hati si dia.
2. Prinsip Hidup
Pria suka dengan wanita yang mempunyai prinsip hidup. Anda pasti mempunyai impian serta berpegang teguh terhadap suatu hal. Tetap pada pendirian Anda walaupun telah menjalin hubungan dengan pria yang berbeda. Gary Lew mengatakan, "Ini adalah hidup Anda, wujudkan harapan itu atau orang lain yang akan mewujudkannya."
3. Tidak 'Plin-Plan'
Apa yang Anda inginkan? Pasti sangat mudah menjawabnya. Begitu pula dalam menjalin hubungan, Anda harus tahu apa yang Anda harapkan dari jalinan asmara kalian. Jangan terpengaruh terhadap berbagai faktor dari luar. Pria tidak suka wanitanya bersikap ‘plin-plan’ karena bisa memicu keretakan hubungan Anda berdua.
4. Jadi Diri Sendiri
Coba jadi diri sendiri ketika menjalin cinta dengan seorang pria. Jangan karena ingin terlihat sempurna di depan pasangan maka Anda harus mengubah semua kebiasaan Anda. Pria tidak suka melihat wanita yang berusaha menjadi orang lain ketika bersama dia. Ingat, pria akan menghargai Anda bila Anda juga menghomati diri sendiri.
5. Punya Nilai Hidup
Setiap orang memiliki standar sendiri dalam menentukan nilai positif dalam kehidupan. Itulah sebabnya, pria ingin wanita mempunyai nilai-nilai tentang kehidupan. Hal ini menandakan bahwa sang kekasih memiliki moral serta pemikiran yang matang. Nilai tersebut juga menunjukkan seberapa dewasanya Anda.
6. Perhatian
Pria senang bila kekasihnya memberikan perhatian spesial kepada dia. Untuk itu, Anda perlu memperhatikan setiap kegiatannya. Perhatian bisa membuat pria merasa dihormati. Ini merupakan ‘kualitas’ penting yang wajib Anda terapkan saat membangun hubungan yang serius.
7. Ambisius
Jika ingin harapan Anda terlaksana, Anda harus mempunyai sikap ambisius untuk menggapainya. Ambisi merupakan kekuatan yang akan 'mendorong' Anda supaya lebih maju dan terus berkembang. Hal tersebut bisa menarik pria agar bergerak maju bersama Anda. Wanita yang mempunyai ambisi kuat dapat ‘menggugah’ perasaan pria.
8. Mengetahui Apa yang Dibutuhkan dan Tidak
Terkadang, wanita sering belanja terlalu boros karena dia tidak cukup mengetahui apa yang sebenarnya mereka butuhkan. Hal ini bisa berdampak pada hubungan kalian kalau Anda tidak dapat membatasi mana yang Anda butuhkan dan tidak diperlukan. Maka dari itu, sadari dan koreksi diri sendiri supaya Anda bisa mengatasinya dengan mudah.
9. Anda Juga Memiliki Kualitas
Setiap wanita mempunyai ‘kualitas’ yang berbeda. 'Kualitas' tersebut akan membangun kepribadian Anda ketika membina sebuah hubungan asmara. Anda harus tahu terlebih dahulu apa yang Anda harapkan dari seorang pria. Hal ini pula yang diinginkan pria dari wanitanya supaya hubungan berjalan seimbang.
5 Alasan untuk Menunda Punya Anak
Sebagian besar pasangan yang baru menikah ingin segera memiliki momongan, namun ada pula pasangan yang lebih memilih menunda walau usia mereka terbilahg produktif. Apa alasannya?Pada umunya wanita yang berusia diatas 25 tahun telah memiliki momongan. Tetapi belakangan ini, melahirkan tidak lagi menjadi prioritas utama. Tak heran jika banyak wanita yang menunggu momen menjadi seorang ibu hingga usia 40-an. Seperti yang dikutip dari sheknows, berikut alasan mengapa banyak pasangan yang menunda memiliki buah hati.
1. Tidak Terburu-buru
Menurut Nerina Garcia-Arcement, Ph.D, sebaiknya wanita tidak perlu terburu-buru punya anak hanya karena orang lain memilikinya atau karena merasa sebagai 'kewajiban'. "Memiliki anak akan mengubah segalanya. Menunggu bukanlah hal yang salah, jika dengan begitu Anda akan siap secara emosional dan psikis."
2. Keuangan Lebih Stabil
Menunda memiliki anak dapat membuat Anda dan pasangan lebih mudah untuk menstabilkan keuangan. Hal tersebut juga diakui oleh psikoterapis, Barbara Neitlich. "Miliki terlebih dahulu pekerjaan yang lebih stabil sehingga Anda memiliki kondisi keuangan yang lebih stabil. Jika Anda menunda, umumnya Anda bisa menyisihkan uang untuk biaya bayi Anda."
3. Lebih Dewasa dan Percaya Diri
Memiliki anak di usia dewasa akan memberikan manfaat tersendiri bagi Anda. Kematangan serta pengalaman hidup yang telah Anda tempuh menjadikan Anda lebih percaya diri dan matang. Dengan bertambahnya usia, Anda pun jadi lebih mengenal diri, pasangan dan tujuan hidup bersama si kecil.
4. Lebih Banyak Waktu Bersama Pasangan
Sebelum memiliki anak, ada baiknya jika Anda 'puaskan' diri untuk menghabiskan waktu bersama pasangan. Gunakan waktu berdua untuk lebih mengenal pribadinya sehingga ketika saatnya tiba, Anda dan pasangan memiliki visi dan misi yang sama ketika akan membesarkan dan menentukan masa depan untuk buah hati.
5. Tanyakan Pada Diri
Sharon Gilchrest O'Neill, seorang terapis pernikahan dan keluarga, mengingatkan pada pasangan menanyakn beberapa pertanyaan ini sebelum akhirnya memutuskan untuk punya anak.
- Apakah Anda setuju? Apakah Anda berdua telah memiliki komitmen mengenai anak?
- Apakah Anda dan pasangan yakin akan menikmati peran sebagai orangtua?
- Apakah Anda akan menyetujui intervensi medis jika Anda tidak dapat hamil?
- Apakah Anda sedang mengalami masalah keuangan? Apakah memiliki anak akan membuat perbedan bagi Anda dan pasangan dalam karier?
- Apakah ada alasan emosional atau psikologis untuk memiliki anak? Misalnya apakah memiliki anak akan meningkatkan kualitas pernikahan Anda?
7 Tanda Suami Sudah Siap Menjadi Seorang Ayah
Memiliki anak membutuhkan komitmen dan tanggung jawab yang besar dan tidak semua pria siap melakukannya, bahkan walaupun Anda sudah resmi menikah sekalipun. Untuk meyakinkan Anda bahwa pasangan siap akan komitmen besar tersebut, lihat dulu tanda-tanda pria yang sudah siap menjadi sosok seorang ayah, seperti yang dikutip dari Madam Noire berikut ini:1. Memiliki Tanggung Jawab
Memiliki anak adalah tanggung jawab terbesar bagi kebanyakan pria. Untuk mengetahui apakah pasangan Anda telah siap memiliki momongan, Anda bisa melihatnya dari segala komitmen dan tanggung jawab yang telah dia lakukan selama ini. Karena bagi pria yang telah siap berkomitmen terhadap keluarga, tanggung jawab bukanlah hal yang asing.
2. Memiliki Hewan Peliharaan
Cara lain untuk melihat pasangan Anda bertanggung jawab, bisa melalui cara dia memelihara hewan peliharaannya. Mungkin terdengar simpel, namun dengan mengetahui cara dia bertanggung jawab terhadap makhluk hidup lain, seperti memberi makan setiap hari, memandikannya, bermain dengan peliharaannya dan lain-lain akan memperlihatkan komitmennya akan suatu hal.
3. Mengatur Keuangan
Seorang pria akan menjadi ayah dan suami yang bijaksana jika dia bisa mengatur keuangannya dengan baik. Menabung atau melakukan investasi serta memiliki rencana kedepan, bukannya malah menghabiskan uang untuk gadget terbaru yang sebenarnya tidak dibutuhkan.
4. Suportif
Seorang pasangan yang harmonis adalah mereka yang bisa memberikan dukungan di setiap kesempatan, baik itu dukungan strategis, emosional atau masalah keuangan. Pria akan menjadi ayah yang baik ketika mampu menyeimbangkan antara sifat maskulin dan feminitas pada saat yang tepat, yaitu bersikap kuat dan optimis saat melakukan sesuatu dan bisa menjadi pria yang lembut saat Anda membutuhkan perhatian.
5. Memiliki sisi yang Lembut
Apakah pasangan Anda adalah orang yang lembut, menyukai perdamaian, dan memiliki banyak teman? Jika iya, dia berpotensi untuk menjadi ayah yang baik. Dengan pribadi yang lembut dan menyenangkan seperti itu, pasangan akan mengajarkan anak untuk menjadi pribadi yang kuat serta memiliki kesabaran pada saat yang sama.
6. Keterampilan Untuk Mengatur
Pasangan yang suka mengatur, adalah salah satu tanda bahwa dia siap memiliki seorang anak dan akan menjadi ayah yang baik. Dia akan memperhitungkan segala kebutuhan anak bahkan sebelum anak itu lahir, dan mengarahkan anak untuk tumbuh dalam koridor yang benar dan terarah.
7. Dia Sudah Menjadi Ayah yang Baik
Ketika seorang pria telah berani mengambil komitmen untuk berkeluarga, berarti dia juga siap untuk bertanggung jawab atas segala resiko kedepan. Menjadi seorang ayah adalah pekerjaan yang membutuhkan komitmen tinggi, tanpa bayaran, bonus dan harus dilakukan sepanjang hari bahkan selamanya. Ketika dia siap memiliki anak, berarti dia juga siap menjadi ayah yang hebat. Untuk itu, kerjasama dan dukungan Anda sebagai pasangan akan membuatnya siap untuk menghadapi hal apapun.
Tips Memilih Fotografer Untuk Pesta Pernikahan
Setelah semua persiapan pernikahan mulai dari dekorasi, makanan dan lainnya telah sempurna, kini yang perlu Anda perhatikan adalah mencari fotografer yang tepat untuk mengabadikan momen sekali seumur hidup ini. Ingat, foto-foto ini akan menghiasi rumah Anda seumur hidup, untuk itu pilihlah fotografer yang sesuai dengan kepribadian Anda dan pasangan untuk mengabadikan momen terindah. Berikut 10 tips yang perlu Anda perhatikan sebelum memilih fotografer pernikahan yang dikutip dari Gal Time.1. Gaya Foto
Ada 3 jenis fotografer yang perlu Anda ketahui,jurnalis foto, fotografer pernikahan tradisional, dan fotografer yang memiliki trik keduanya. Untuk itu, tanyakan pada diri Anda, apa jenis foto yang lebih Anda inginkan. Apakah itu mengabadikan momen-momen secara candid dan dan spontan, atau Anda lebih menyukai foto potrait yang rapih dengan gaya yang diarahkan.
2. Fotografer yang Berpengalaman
Sebelum merekrutnya sebagai fotogafer pernikahan Anda, Anda bisa memintanya untuk menunjukkan hasil-hasil foto sebelumnya sebagai referensi Anda.
3. Penghargaan atau Asosiasi yang Diikuti
Untuk mendapat hasil foto pernikahan terbaik, ada baiknya Anda memilih fotografer yang berpengalaman dan pernah mengikuti perlombaan fotografi untuk mengetahui kemampuannya, atau fotografer yang tergabung dalam asosiasi fotografi agar lebih meyakinkan.
4. Koordinasi Antara Fotografer dan Videografer
Anda juga perlu memperhatikan bagaimana kordinasi yang terjadi antara fotografer dengan videografer Anda, apakah fotografer sudah memiliki timnya sendiri atau tidak, dan bagaimana cara dia bekerjasama dengan videografer tersebut.
5. Tempat Pernikahan yang Pernah Ditangani
Jika fotografer yang akan Anda sewa biasa menangani foto pernikahan, tanyakan apakah dia pernah menjadi fotografer ditempat pernikahan Anda sebelumnya. Jika pernah, lihat hasil fotonya untuk mengetahui jenis foto yang dilakukan fotografer tersebut.
6. Tidak Memiliki Kendala Waktu
Tanyakan juga mengenai kendala waktu, apakah fotografer tersebut pernah menangani foto pernikahan selain akhir minggu. Anda harus memastikan bahwa fotografer Anda tidak memiliki kendala dalam waktu, dan bisa ditugaskan kapan saja.
7. Kepribadian Fotografer
Kebanyakan fotografer pernikahan akan mulai melakukan pekerjaannya sebelum pesta dimulai, bahkan diruang ganti Anda. Untuk itu disarankan, berbincang-bincanglah dengan fotografer pilihan Anda sebelum pernikahan dimulai dan pilihlah fotografer yang ramah dan membuat Anda nyaman.
8. Tipe Kamera yang Digunakan
Tanyakan pada fotografer Anda jenis kamera, lensa dan perangkat lainnya yang dia gunakan. Mungkin Anda tidak terlalu mengerti, tapi dari perangkat yang dipakainya, Anda bisa mengetahui apakah fotografer tersebut cukup profesional.
9. Kemampuan Fotografer
Anda perlu memperhatikan apakah fotografer tersebut mampu menangani semua momen yang terjadi selama pernikahan berlangsung. Untuk itu, lebih baik Anda memakai lebih dari 1 fotografer untuk menangkap momen yang Anda inginkan.
10. Harga yang Ditawarkan
selain kriteria-kriteria sebelumnya, Anda perlu memperhatikan budget yang perlu Anda keluarkan untuk fotografer yang Anda sewa. Lebih baik lagi jika fotografer tersebut menawarkan paket untuk lebih mengurangi budget Anda.
0 comments:
Post a Comment